Pages

Sabtu, 18 Agustus 2012

Permata di Hati Tuhan


PERMATA DI HATI TUHAN
Filipi 1:1-11

Dalam nats bacaan kita hari ini, kita menemukan 2 judul perikop. yang pertama berjudul "Salam" (Filipi 1:1-2) dan yg kedua berjudul "Ucapan Syukur dan Doa" (Filipi 1:3-11). Keseluruhan kitab Filipi, termasuk 2 perikop pertama kitabnya ini, ditulis Paulus ketika ia sedang berada di penjara Roma. Paulus dipenjara karena pelayanan penginjilan yg ia lakukan.

Sekalipun Paulus berada di dalam penjara, tidak semerta-merta ia mempersoalkan pemenjaraannya itu. Ia tidak mengeluh, atau mempersalahkan jemaat Filipi (atau konteks jemaat manapun yg ia layani saat itu). Paulus tidak bilang "Gara-gara melayani lu, gua jadi dipenjara". Paulus juga tidak melupakan jemaat Filipi. Paulus juga tidak mengambil jalan diam dengan dalih mau menenangkan diri. Tidak. Justru pada saat Paulus berada dalam penjara, kita dapat menemukan ia bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah mempercayakan kepadanya jemaat Filip (ayat 3-4). Jemaat Filipi menempati tempat yang begitu istimewa di hati Paulus (ayat 7) sehingga Paulus begitu merindukan persekutuan bersama jemaat Filipi (ayat 8)Description: https://s-static.ak.facebook.com/images/blank.gif. Bahkan di ayat 9-11, Paulus tetap giat mendoakan pertumbuhan jemaat Filipi.

Bacaan hari ini mengajarkan kita, para pelayan Tuhan, untuk tetap setia melayani di tengah-tengah penderitaan. Mengapa Paulus bisa tetap semangat mengasihi dan melayani jemaat Filipi padahal ia sendiri dudah susah berada dalam penjara? Bukankah dengan mengabaikan jemaat Filipi sementara akan dapat meringankan bebannya? Tidak, justru Paulus malah semakin penuh kasih dan kerinduan yang menyala-nyala utk melayani jemaat Filipi.

Hal ini setidaknya dikarenakan oleh 2 hal:

1.       Paulus mengerti isi hati Tuhan (ayat 6)

Tuhan mengasihi jemaat Filipi dan Tuhan merencanakan sesuatu yg baik bagi mereka. Paulus menyadari poin ini dan ia juga menyadari dirinya hanyalah alat yang dipakai Tuhan utk menjalankan rencana-Nya bagi jemaat Filipi. Pelayanan Paulus kepada jemaat Filipi bukanlah pelayanan dirinya sendiri, melainkan pelayanan Allah, dan Paulus hanyalah alat/sarana yg Allah pakai dalam pelayanan tersebut.

2.       Paulus memandang jemaat Filipi sebagaimana Tuhan memandang mereka (ayat 7-8)

Jiwa-jiwa, orang-orang yang kita layani, adalah permata di hati Tuhan. Tuhan mengasihi jiwa-jiwa dan satu jiwapun amat berharga di mata Tuhan. Paulus mengerti betapa berharganya jemaat Filipi, permata hatinya Tuhan. Pengertian ini membawanya kepada pandangan yang sama dengan pandangan Allah, dimana jemaat Filipi yg merupakan permata hati Allah juga menjadi permata hatinya. Mengapa Paulus bisa memiliki perspektif yg sama dgn perspektif Allah? Tentu karena ia memiliki relasi yg baik dgn Allah. Relasi yg baik dgn Allah membuatnya mengerti isi hati Allah, memahami perspektif Allah, dan memiliki hati misi yg terbeban kpd pelayanan yg merupakan panggilan Allah atas hidupnya.

0 komentar:

Posting Komentar