Saat aku tidak menduga
Tapi baru kali itu kukenal cinta
Yang tulus mesra tiada batasnya
Suatu lega menghapus nelangsa
Ketika siang hari di sumur tua
Siapa yang tahu Dia pencipta?
Aku berjumpa Dia dalam wujud-Nya sebagai
pemuda
Suatu harta, suatu nyata
Ketika dinyatakan-Nya aku permata
Tidak banyak kata, hanya keilahian-Nya
Mengungkap semua apa adanya
Suatu bahasa dalamku berkaca
Mengenal diriku lebih dari sebelumnya
Aku si wanita jalang
Yang petidurannya sering bergoncang
Diramu gelak tawa ataupun ratap kencang
Akhirannya makian kebejatan
Bersama lima pria yang semuanya milik orang
Dilengkapi gunjingan tetangga sekitar
Aku si Samaria
Dalam hidupku yang sia-sia
Berjumpa Tuhan yang sungguh datang ke Sikhar
Menyapaku ketika aku hendak menimba
Minta air dari tangan musuh sukunya
Lantas bicara kasih karunia dan menawarkanku
Air Hidup-Nya
Padahal jelas Ia tidak punya timba!
Sebuah cahaya menembus sukma
Ketika dinyatakan-Nya diri-Nya
Kristus Sang Juruselamat dunia
Bercakap denganku seolah aku teman-Nya!
Suatu perlindungan yang berkuasa
Ketika Ia bungkam mulut murid-Nya
Padahal bisa saja mereka mencerca
Tapi justru aku diberikan kuasa-Nya!
Tak cukup kata melukiskannya
Hari itu ketika kudapatkan cinta
Murni bukan seperti yang selama ini kurasa
Tulus tanpa ada pencarian demi keuntungan-Nya!
Kini apa lagi yang berharga?
Telah kutemukan Sang Sumber segalanya!
Dialah milikku paling berharga
Kutukar semuanya demi agungkan nama-Nya!
Kini apa lagi yang membayang?
Semua sudah terbuka dan aibku dihapus-Nya!
Sungguh Dia nyatakan kebenaran tanpa mendakwa
Malahan diampuni-Nya aku dan diberi sejahtera
Kini apalagi yang harus kuceritakan?
Oh, aku si bahagia!
Yang hidupnya diubah Tuhan
Kini aku kabarkan tentang-Nya
Jadi pelaku pernyataan kasih-Nya
Tak mau berhenti sampai seluruh bumi
menyembah-Nya!
*Parafrasa teks Yohanes 4:1-42
0 komentar:
Posting Komentar