Seringkali ada hal-hal yang
menghalangi orang percaya untuk bertumbuh dan menikmati kelimpahan hidup di
dalam Allah, yaitu luka masa lalu dan masalah hati yang belum diselesaikan. Orang-orang
percaya dengan luka batin dan masalah hati bukanlah orang-orang yang hidup di
dalam dosa lagi, tetapi dalam beberapa kesempatan, mereka belum beroleh dan
belum mengalami pembebasan dan pembaharuan yang sejati. Diperlukan penyerahan
total kepada Allah dan ketekunan untuk terus membangun hubungan yang karib
dengan Allah sehingga dalam proses-Nya, Allah akan mengerjakan pembaharuan dan
pemulihan bagi setiap hati yang terluka. Kasihnya menyatukan bahkan hingga
kepingan yang terkecil—dengan ketaatan kita sebagai perekatnya—dan bahkan
memberikan kita hati yang pulih, indah, dan baru seutuhnya.
Yesus telah berjanji bahwa Ia tidak berhenti hanya
dengan menyelamatkan. Kita yang telah ditebus oleh-Nya juga menjadi ahli waris
yang berhak menerima dan memiliki segala kepenuhan yang ada di dalam-Nya, dan
hidup yang berubah semakin hari semakin serupa Dia. Kita berhak mewarisi
pengampunan, sukacita, dan damai sejahtera di dalam-Nya, terkait pemulihan
relasi kita dengan sesama. Buah-buah dari pemulihan hati tersebut akan terlihat
secara nyata melalui cara kita berdoa, berpikir, berkata, dan bertindak
terhadap diri sendiri dan terhadap sesama. Segala hormat, pujian, dan kemuliaan
hanya bagi nama Tuhan saja!
Aku siap berserah diri penuh; memberikan hatiku
patuh
Ya Yesusku terimalah; dan ubahkan aku seturut
kesempurnaan-Mu.
Mengasihi dengan kasih-Mu, mengampuni dengan
pengampunan-Mu
Berpulih diri dan sembuh dari segala luka hati
Tetap setia mengikut-Mu dan melayani
Jadi saksi-Mu bagi dunia yang cemar ini.
Refleksi dari saat teduhku tanggal 18 April 2012
0 komentar:
Posting Komentar